Biar ku jemput Ia agar lepas letih di tubuh ringkihnya Biar ku hibur Ia ku rindu tawa bahagia di wajahnya Biar ku tuntun Ia kemana pun hati nya ingin berlabuh Biar ku bawa Ia menuju nirwana akhiri jalannya (Dia hanya rindu rebah di rumput yang hijau) Mungkin takkan ada rumah berkamar megah untuknya Dan mungkin saja Ia makan apa yang engkau buang Juga tak ada sekedar kopi hangat di pagi hari Cuma lamunan sepi dan harapan bukan kepastian (Dia hanya rindu rebah di rumput yang hijau) Biar malam mencekam suara tak terucap Biar bersandang lapang dan berpangan angan Uzur dan tafakur tak pernah menjawab Dan angan mengejan nafas mengembara Suara pelan memanggil Ia degil dan nihil Dengar rumput bernyanyi Ini yang Ia nanti (Dia hanya rindu rebah di rumput yang hijau) (Yeah) Ia rindu rebah di rumput hijau