Hai Anggi, coba kau baca suratku ini Yang kutulis dengan diterangi Kunang-kunang malam Hai Anggi, kuingin kau menampak di sini Melawan dinginnya kabut gunung Yang sedang kudaki ♪ Dari sini kubisa melihat Terbit matahari usir gelap Tak pernah lupa aku bayangkan Kau tersenyum dengar pengakuanku Mungkin ini puncak yang ke sekian Yang kudaki dan bisa kutaklukkan Tapi hanya ada satu hati Yang bisa menembusku dan taklukkanku Hai Anggi, kucoba menyentuh embun pagi Sungguh berbeda dengan yang biasa Kau temui di sana Dari sini kubisa melihat Terbit matahari usir gelap Tak pernah lupa aku bayangkan Kau tersenyum dengar pengakuanku Mungkin ini puncak yang ke sekian Yang kudaki dan bisa kutaklukkan Tapi hanya ada satu hati Yang bisa menembusku dan taklukkanku ♪ Mungkin ini puncak yang ke sekian Yang kudaki dan bisa kutaklukkan Tapi hanya ada satu hati Yang bisa menembusku dan taklukkanku Mungkin ini puncak yang ke sekian Yang kudaki dan bisa kutaklukkan Tapi hanya ada satu hati Yang bisa menembusku dan taklukkanku Mungkin ini puncak yang ke sekian Yang kudaki dan bisa kutaklukkan Tapi hanya ada satu hati Yang bisa menembusku dan taklukkanku