Tiada yang berhak memilah negerimu tercinta Atau mereka musuh yang nyata Pemuda, bangkit tegak bentang cakrawalamu Tepiskan kemalasan lepas belenggu dungu Pemuda, asah belati pikir dan akalmu Tunjukkan semangat bagai singa tegar membaja Takkan bebas dunia Islammu hanya dengan ragu Dan termangu menjalin mimpi tanpa gerak maju Takkan tegak Dinul-Islammu tanpa kerja nyata Dan tercencang jeratan angan hampa Negerimu nan terdengar azan nun di pelosoknya Barat ke timur dan selatan hingga utara Tiada yang berhak memilah negerimu tercinta Atau mereka musuh yang nyata Pemuda, telah lalu bertinta emas terukir Berbilang saksi sejarah akan keagungan Pemuda, Al-Islam membubung ke langit tinggi Getarkan bumi kokoh ketuk pintu 'Arasy Kan terpatri catatan suci bak Badar berseri Dan terurai jerat jahili bak Khandaq abadi Yakin diri kan tercipta lagi Khaibar sejati Di naungan Asma Rabbul 'Izzati Gerak laju musuhmu telah batasi sudut pandangmu Pada dinding-dinding sempit di sekelilingmu Hancurkan semua dan bentang luas cakrawala Mengembang meliputi semesta Harus ada darah tetes ke bumi, hai pemuda Tegakkan Al-Islam kian meninggi Harus ada jiwa rida berkorban Menggapai hidup mulia atau syahid kematian Tiada yang berhak memilah negerimu tercinta Atau mereka musuh yang nyata Hancurkan semua dan bentang luas cakrawala Mengembang meliputi semesta Harus ada darah tetes ke bumi, hai pemuda Tegakkan Al-Islam kian meninggi Harus ada jiwa rida berkorban Menggapai hidup mulia atau syahid kematian Menggapai hidup mulia atau syahid kematian Menggapai hidup mulia atau syahid kematian