Figur kuasa yang kaulahirkan jelas terlihat Goresan luka yang kauciptakan melekat pekat Mengalir pada kanal-kanal darah para sahaya Sang mahakuasa berdiri kokoh terjaga Keras arogan merah membara, luka meradang Murka telah datang butakan mata hunus dendam Matilah mereka membusuk menjerit nalar iman Sang mahakuasa, ikrarmu telah berkibar Butakan mata, tusukkan dendam Sang mahakuasa membara murka Dia perkasa masih membara Sebarkan duka angkara Luka meradang telah datang menyerang Lumpuhkan saraf sahaya di dunia Menggenggam menjerat nalar Lenyapkan mereka dalam lautan siksa Moral radikal menghantam Sebarkan siksa angkara murka Moral radikal menghantam Sebarkan siksa angkara murka Matilah mereka Dia perkasa masih membara Sebarkan duka angkara Luka meradang telah datang menyerang Lumpuhkan saraf sahaya di dunia Menggenggam menjerat nalar Lenyapkan mereka dalam lautan siksa Keras arogan merah membara Butakan mata terhunus dendam Menggenggam malam menjerat nalar Sang mahakuasa berdiri kekar Para sahaya membakar fatwanya dalam neraka Sajak perusak radikal menghantam perusak semesta dalam raga Karat kaubuat, siksa kautebar Lumpuhkan saraf sahaya di dunia Ambisi birahi menjadi harga mati Tragedi sebuah skema parodi Rasa sesal dan luka dalam diri Sebuah senjata yang terlahir abadi