Ku punya tante cerewet sekali. Selalu marah tak berhenti. Kalau aku pergi tanpa permisi. Tangan selalu melayang dipipi. Semua kawanku takut padanya. Selalu kecutlah mukanya. Dia mendapat nama istimewa. Tante Cerewet itulah namanya. Tetapi Tante suka benar menyanyi. Suara terdengar kayak kelinci. Walaupun hati selalu merasa geli. Tertawa kutahan takut didengar. Pada suatu hari aku mendengar. Tante sedang menangis-nangis. Tetapi kiranya aku salah menduga. Tante Cerewet berlatih menyanyi. Mendengar suara tanteku menyanyi. Tak tahan aku tertawa geli. Denga segera suaranya terhenti. Melempar sandal keras sekali. Sejak saat itu tak pernah lagi. Tanteku berlatih menyanyi. Tetapi anehnya yang satu ini. Tanteku tak cerewet lagi.