Aku masih seperti yang dulu Menunggumu sampai akhir hidupku Kesetiaanku tak luntur Hati pun rela berkorban Demi keutuhan kau dan aku Malam ini tak ingin aku sendiri Kucari damai bersama bayanganmu Hangat pelukan yang masih kurasa Kau kasih, kau sayang ♪ Titik-titik noda tertinggal di dalam dada Guratan hatiku masih ada Tergores ingatan, pahit kurasakan Hari ini hati masih luka Telah aku coba melupakan segalanya Namun titik terang tiada datang Langit makin kelam, luka makin dalam Hati ini hancur jadi debu Semua nyanyi! Hanya satu (yang kusayangi), terima kasih! (Tiada pengganti) sampai saat ini, semua! Hari-hari (langit kelabu) Menutup hatiku serasa 'kan mati Malam yang dingin, aku sendiri Dingin, dingin, hati ini tambah dingin, entah mengapa Kalau cinta, memang aku sudah tak punya Air mataku pun kini keringlah sudah Dingin Kau janjikan berbulan madu Ke ujung dunia Kau janjikan sepatuku Dari kulit rusa Tapi janji tinggal janji Bulan madu hanya mimpi Tapi janji tinggal janji Di bibirmu, wu! ♪ Segelintir nyawa lahir di dunia Ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa Mengapa harus menanggung derita jiwa? Kasihani kami semua Kuketuk hatimu, Tuan, para budiman Kami pun ingin bahagia, beri kesempatan Untuk menikmati kasih dan sayang Rahmat Tuhan kepada umat manusia Matahari 'kan tersenyum untuk dunia Tersenyum untuk dunia ♪ Dulu memang kau miliki segalanya Cinta suci, kasih murni seutuhnya Tanpa ragu, tanpa kata Semua seadanya Tutur lembut bahasa di telingaku Terdengar setiap waktu dengan lagu Hanya sekejap saja semua ini kurasa Mengapa, mengapa? Bulan-bulan menerangiku Bintang-bintang menghiasiku Bulan-bulan menerangiku Bintang-bintang menghiasiku Kasihku, 'kan kudambakan Seperti dulu lagi Tentang keutuhan pada dirimu ♪ Siapa yang menabur Siapa yang menuai Siapa yang menanam Akan memetik ♪ Memang begini, terjadi sejak dahulu Kita tak mungkin menghilangkan bayang sendiri Terimalah apa yang harus kau terima Memang begini sampai akhir nanti Siapa yang menabur Siapa yang menuai Siapa yang menanam Akan memetik Siapa yang menabur Siapa yang menuai Siapa yang menanam Akan memetik Siapa yang menabur Siapa yang menuai Siapa yang menanam Akan memetik Hadirin sekalian, terima kasih ♪ Mau lagi? (Mau) Tepuk tangannya dulu, mana yang meriah, sekali lagi Terima kasih, Malaysia Terima kasih penggemar-penggemar saya yang saya cintai