Siang itu surya membelai bumi Kuterima sebuah undangan Kubuka dan kubaca Sampul berwarna merah Ada namamu Berlinang air mata (Kasih, aku tahu kau berat menerima kenyataan ini) (Tapi demi adat dan kedua orang tuaku) (Aku harus patuh pada mereka) (Dan dijodohkan dengan gadis lain) (Walau kita tahu, sekarang bukan zaman Siti Nurbaya) (Tapi aku tak mau dikatakan, anak yang tidak berbakti) (Percayalah, aku mencintaimu) Kurelakan melepas dirimu Walau sakit aku harus terima Mungkin sudah nasib Aku gadis yang malang Ditinggal kekasih Kini sendiri lagi Kuharap kau bahagia Dengan gadis pilihan orang tuamu Biarlah 'ku mengalah Demi keutuhan engkau dan dia Walau hati ini luka Sendiri lagi Sendiri lagi Tanpa dirimu di sisiku Sendiri lagi Sendiri lagi Kucoba untuk melupakanmu Sudah suratan harus begini Oh Tuhan, tabahkanlah hati ini Kuharap kau bahagia Dengan gadis pilihan orang tuamu Biarlah 'ku mengalah Demi keutuhan engkau dan dia Walau hati ini luka Sendiri lagi Sendiri lagi Tanpa dirimu di sisiku Sendiri lagi Sendiri lagi Kucoba untuk melupakanmu Sudah suratan harus begini Oh Tuhan, tabahkanlah hati ini Sendiri lagi Sendiri lagi Tanpa dirimu di sisiku Sendiri lagi Sendiri lagi Kucoba untuk melupakanmu Sendiri lagi Sendiri lagi Tanpa dirimu di sisiku Sendiri lagi Sendiri lagi Kucoba untuk melupakanmu Sendiri lagi Sendiri lagi Tanpa dirimu di sisiku