Kau lempar aku ke dalam gelap Hingga hidupku menjadi gelap ♪ Kau siksa aku sangat keras Hingga tubuhku semakin mengeras ♪ Darah sudah kau teteskan Kau teteskan dari bibirku Luka sudah kau bilurkan Kau bilurkan ke tubuhku Darimu, jenderal penindas Hamba belajar meracik senjata Dari bubuk mesiu kebenaran Membentuk peluru-peluru kata Dan kau tercengang Ketika peluruku lebih mematikan dari milikmu Kemudian aku kau lenyapkan Namun kata-kataku selamat Mereka terbang keliling dunia Membawa sukma tuan yang melahirkannya Merasuk pada memori anak-anak jaman Mengeras dalam tubuh yang semakin dewasa ♪ Kau paksa aku terus menunduk (Kau paksa aku terus menunduk) Tapi keputusan tambah tegak (Tapi keputusan tambah tegak) Darah sudah kau teteskan dari bibirku Luka sudah kau bilurkan ke sekujur tubuhku (Darah sudah kau teteskan) Cahaya sudah kau rampas dari bola mataku (Kau teteskan dari bibirku) Kau paksa aku terus menunduk Kau paksa aku terus menunduk (Cahaya sudah kau rampas) Kau paksa aku terus menunduk Kau paksa aku terus menunduk (Kau rampas dari mataku) ♪ Derita sudah naik seleher (Penguasa baru) Kau menindas sampai di luar batas (Aku tertindas namun di luar waktu) Derita sudah naik seleher (Engkau tergilas) Kau menindas sampai di luar batas (Penguasa baru, aku tertindas) Derita sudah naik seleher (Namun di luar waktu) Kau menindas sampai di luar batas (Engkau tertindas, penguasa baru) Derita sudah naik seleher (Aku tertindas, namun di luar waktu) Kau menindas sampai di luar batas (Engkau tergilas) Karena kata-kataku beranak pinak dalam keabadian Kebenaran membatu