Kita pernah berhujan berdua Mungkin kau masih ingat dinginnya Menusuk tulang, mengkerutkan jari Tapi lebih dingin dari merindumu Kita pernah bernyanyi berdua Lagu yang hanya untukmu saja Walau telah usang ditelan hari Kunyanyikan lagi karena merindumu Berkali sudah kubunuh Berkali itu pula ia hidup Dan meratah otakku Meminum akalku Berkali telah kuobati Berkali pula ia lagi Perih dan semakin menjadi Semakin menjadi Kita pernah berdua tertawa Mungkin karena telah lelah berduka Keringlah mata saat bersama Basah lagi ia karena merindumu Kita pernah berdua terluka Atau hanya aku yang berdarah Melihat ada bagai tiada Robek lagi luka saat merindumu Berkali sudah kubunuh Berkali itu pula ia hidup Dan meratah otakku Meminum akalku Berkali telah kuobati Berkali pula ia lagi Perih dan semakin menjadi Semakin menjadi Berkali sudah kubunuh Berkali itu pula ia hidup Dan meratah otakku Meminum akalku Berkali telah kuobati Berkali pula ia lagi Perih dan semakin menjadi Semakin menjadi