Terkurung, terperangkap, terperdaya Hampir tak ada privasi Tak sadar jejak digital abadi Setiap langkah terekam Mereka pegang kendali Terkurung, terperangkap, terperdaya Hampir tak ada privasi Tak sadar jejak digital abadi Setiap langkah terekam Mereka pegang kendali Ponsel genggam kini bagai termasuk organ tubuh Setiap insan memiliki dan bukan sesuatu hal baru Apa pun yang difikirkan dalam mesin pencarian Berjejak pada histori, tak sadarkan t'lah terkendali, ey Insan unggah ada di mana, beritahu apa yang dirasa Dalam kondisi bagaimana, sedih ataukah bahagia Kini pertemuan bukan lagi bentuk pertukaran energi Sibuk dengan layar kaca yang digenggam masing-masing diri, ey ♪ Meski dipaksa serba digital Nilai norma hilang terjungkal Dipaksa serba digital Luluh lantah, perlahan terpenggal Dipaksa serba digital Nilai norma hilang terjungkal Dipaksa serba digital Luluh lantah, perlahan terpenggal Diawasi setiap penjuru, mata lensa yang siap memburu Disematkan dari hilir ke hulu, pecandu konten t'rus berburu waktu Bangun citra depan kamera, berebut angka pesona maya Dualitas hitam-putih insan, kepalsuan berjabat sang realita Dunia kini bagai dongeng masa lalu, rasa malu disimpan dalam saku Baku hantam dalam kolom komentar, terpampang jelas bahkan semakin seru Terjerembab dalam arah meski pendapat takkan searah Bagai lempar opini dalam layar pasang mata, takkan semua setuju ♪ Menaiki ombak di akhir zaman (Dengan gaya kita masing-masing) Jiwa raga tergenggam dan tenggelam (Don't give up, don't give up, don't give up) Menaiki ombak di akhir zaman (Positive vibes dalam benak setiap hari) Jiwa raga tergenggam dan tenggelam (Don't give up, never give up, stand up for your right) Menaiki ombak di akhir zaman (Dengan gaya kita masing-masing) Jiwa raga tergenggam dan tenggelam