Tak tersisakan Harapan Semua akal telah sirna, nurani tak terlihat lagi Yang kulihat hanyalah luka, tersirat di nadi sang negri Sumpah telah kau ucapkan, pada sang penguasa Sumpah telah kau ucapkan, kau khianati semua Sumpah telah kau ucapkan, kau khianati semua Tak tersisakan harapan Semua telah sirna, menjauh dan menghilang Dalam bayang Dalam bayang Wahai penerus, bukalah kedua matamu Detik, menit, hancur luluh tak berbentuk Hancur Wahai penerus, bukalah kedua matamu Detik, menit, hancur luluh tak berbentuk Demi dirimu, kami berkorban Lihatlah dirimu, engkau arogan Ribuan pahlawan mendedikasikan seluruh hidupnya untuk merdekakan negeri ini Perjuangan mereka tidaklah sia-sia, namun kita tidak pernah merdeka Dimana kita para penerus bangsa? Bersatulah wahai pemuda, meneruskan Perjuangan mereka Perjuangan belum berakhir Bagai TITIK DALAM KOMA Bukalah matamu, sadarkan jiwamu Buka matamu, sadarlah Buka matamu, sadarlah Bersatulah wahai Pemuda Bersatulah wahai Pemuda