Yang mana yang mana, yang mana satu? Yang mencari arah, arah tersungkur Yang terhilang punca, menjadi punca Yang tersepit luka, manis tersenyum dia Bisa saja aku mengerahkan seluruh keringat dalamanku Bisa itu belum dipastikan racun ataupun madu Yang mana yang mana, yang mana satu? Yang mencari arah, arah tersungkur Yang terhilang punca, menjadi punca Yang tersepit luka, manis tersenyum dia Kapan akan tiba masa untuk kita mengelamun romantika? Kapan putih yang tersedia untuk membalut tubuhmu Soalnya siapa? Dimana? Apa dia? Jawabnya entah siapa! Entah mana! Dia siapa? Tersenyum, melirik, menjeling, merisik Tertawa, berdekah, bersungguh, berdarah! Kau, Racun dalam dahagaku Madu dalam setiap mimpiku Racun dalam fikiranku Madu dalam setiap langkahku Biarkan ianya pergi, menuju arah tak pasti Biarkan ianya tersenyum, simpul yang tersembunyi Biarkan ianya gagah, membanting sinar mentari Biarkan ianya parah, tertanam jauh ke dalam bumi!