Uh-wo, uh ♪ Dari seribu jalan di dunia Mengapa Berpapasan, bertemu dia? Inginnya lari pergi tanpa kata Menyapa Sudut mata hafal rupanya Lupa bahwa lupakannya tak mudah Tapi itu senyuman yang kusuka Sepertinya sama Tatapan khas matanya masih yang lama Kau ajak bicara Seketika kembali kujatuh cinta Sialan dia Sakit dan air mata sia-sia Dari begitu banyak manusia Mengapa lagi-lagi dia yang kujumpa? Malam hangat tapi kuterjaga Rindukan dirinya si pusat kecewa, ha-ha, ha Lupa bahwa lupakannya tak mudah Tapi menyangkut dia, ku tak bisa Sepertinya sama Tatapan khas matanya masih yang lama Kau ajak bicara Seketika kembali kujatuh cinta Sialan dia Sakit dan air mata sia-sia Melesat tepat di titik kelemahanku Letaknya di hati, hatiku ini Terbaik tetap selalu ada singgasana Tempat untuknya, ha-ha-ha Sepertinya sama Tatapan khas matanya masih yang lama Kau ajak bicara Seketika kembali kujatuh cinta Sialan dia Sakit dan air mata sia-sia (Dari begitu banyak manusia) (Mengapa lagi-lagi hanya dia?) (Malam yang hangat tapi kuterjaga) (Rindukan dirinya si pusat kecewa) (Dari begitu banyak manusia) dari semuanya (Mengapa lagi-lagi hanya dia?) hanya dia, oh, dia Yang membuat tidurku tak tentu Sialan!