Dari pintu ke pintu kucoba tawarkan nama Demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya Tetapi nampaknya semua mata memandangku curiga Seperti hendak telanjangi dan kulit jiwaku Apakah buku diri ini harus selalu hitam pekat? Apakah dalam sejarah orang mesti jadi pahlawan? Sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum Dengan sinar mataNya yang lebih tajam dari matahari Kemanakah sirnanya nurani embun pagi Yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur salah Akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri Tak ada tempat lagi untuk kembali Kembali dari keterasingan ke bumi beradab Ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang Tuhan, bimbinglah batin ini agar tak gelap mata Dan sampaikanlah rasa inginku kembali bersatu Ke manakah sirnanya nurani embun pagi Yang biasanya ramah kini membakar hati? Apakah bila terlanjur salah Akan tetap dianggap salah? Tak ada waktu lagi benahi diri Tak ada tempat lagi untuk kembali