Aku adalah lelaki tengah malam Ayahku harimau, Ibuku ular Aku dijuluki orang sisa-sisa Sebab kerap merintih, kerap menjerit Temanku gitar, temanku lagu Nyanyikan tangis, marah, dan cinta Temanku niat, temanku semangat Yang kian hari, kian berkarat Semakin berkarat Aku berjalan, orang cibirkan mulut Aku bicara, mereka tutup hidung Aku tersinggung peduli nilai-nilai Aku datangi dengan segunung api Mereka lari ke ketiak Ibunya Ku tak peduli marahku menjadi Mereka lari ke meja Ayahnya Aku tak mampu tenagaku terkuras Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam (Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam) Orang sisa-sisa menangis Orang sisa-sisa menangis Air matanya, air matanya Air matanya, api ♪ Mereka lari ke ketiak Ibunya Ku tak peduli marahku menjadi Mereka lari ke meja Ayahnya Aku tak mampu tenagaku terkuras Habis terkuras Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam (Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam) Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam (Lelaki tengah malam terkulai di tepi malam) Orang sisa-sisa menangis Orang sisa-sisa menangis Air matanya, air matanya Air matanya, api Air matanya, air matanya Air matanya, api