Ini kota keras! Ini kota (Jakarta) Ini kota keras! Ini kota (Jakarta) Kota besar semua bekerja dengan giat Sukses makan waktu dan aku tak sedang diet Niat baik dengan mudah berubah menjadi jahat Bukan rahasia, uang dapat mengubah tabiat (Jakarta) Ada yang hidup sulit, rasa tersudut Ada yang kartu penuh selulit punya rekening gendut Ada yang dulu naik skuter, sekarang kemudi Mercy Semua mulai dari nol macam sedang isi bensin (Jakarta) Beethoven Mozart karena ini klasik Uang kotor disikat jadi uang bersih Tak melapor apabila tuan kasih Harta bicara semoga engkau fasih Dan apabila kau tidak beri pasti Saat kau pulang untuk longgarkan dasi Polisi kan uber tapi bukan taksi Dan aku sudah siap untuk menjadi saksi Atkaf, kubaru saja balikan fakta Bagaikan dinding rumah karena kau terbata bata Di Jakarta, lihat muslihat menjadi keterampilan Dan kalian masih hijau seperti meja pengadilan Nasib tak bisa ditebak bagaikan cuaca (Jakarta) Rezeki kadang tersendat bagai jalan raya (Jakarta) Ini kota keras! Ini kota (Jakarta) Ini kota keras! Ini kota (Jakarta) Upah sembilan sampai lima 'tuk bayar tagihan Sudah habis untuk obat yang buat ketagihan Di rumah istri marah memaki pada sang laki Yang lari dari kenyataan sampai patah tulang kaki (Jakarta) Iri pada yang tak kerja tapi terima puluhan juta Duit mereka dalam braille karena ambil gaji buta Sambil santai di Kuta upload gambar ke instagram Dan secara instan membuat orang geram Aku bingung 'tuk dekati hawa di kota Kau tau aku tak ada niat jelek di dalam otak tak ada Akal bulus 'tuk sentuh tubuh mulus Bukan penyanyi tapi mereka bilang ku terlalu tulus Temen perhitungan kalkulus sahabat mula-mula Secepat mobil formula berubah hanya mengincar moolah Bahaya, karena semua mau berjaya Maka bila kaya bantu kaum papa walau belum menjadi ayah Nasib tak bisa ditebak bagaikan cuaca (Jakarta) Rezeki kadang tersendat bagai jalan raya (Jakarta) Ini kota keras! Ini kota (Jakarta) Ini kota keras! Ini kota (Jakarta)