Yeah, ah Ingat lagu pertama mengudara Kamar tidurku tempatku rekam suara Tanpa label, tanpa cap, tanpa stiker Jauh s'belum toko kaset gulung tikar Aku pikir ini seni, ternyata ini bisnis Jadi penulis hantu, kosa kataku mistis Miris, m'reka tiru gaya aku (ah) Tapi tak bisa tiru upayaku (upayaku) Tolak kontrak rekaman, kesempatan menggelinding Buatmu aku sinting, buatku itu insting Luncurkan album perdana dengan perayaan intim B'rapa artis tak bisa rilis? Kontrak membentur dinding Banyak musisi bagus, musik tak jadi soal S'lain buat lagu, pandai-pandai buat proposal (haha) Jangan mau tampil gratis Bila uang sponsor dimakan promotor sampai habis, ha Kupilih jalur tanpa jalan pintas Datang pergi, entah siapa yang pantas Tuk bertahan selamanya Untuk nikmati (yeah, ah) Kemenangan yang sejati Bila di bawah agensi, bahkan tak main di pensi Bingkai kontraknya, lelang, hancurkan macam Banksy (hahaha) Walau satu payung dengan nama bergengsi Jangan salah tempat, coba lihat fengsui Kupikir ini seni, ternyata ini bisnis Andai tahu ini sejak awal merintis Cari badut macam Ronald, ubah jadi nominal Suara sumbang macam donasi, asal bisa viral Ah, tapi angka pun menipu (wo) B'rapa dari kalian masih keliru? (Yeah) Akun palsu, jumlah ratusan ribu Aku lebih suka cek daripada centang biru Ingat festival pertama di Bandung? Tak ada pendukung dan langit pun mendung Kini t'rasa lebih baik di sini Dan aku baru p'lajari bisnis itu seni Ketenaran ternyata Bukan jawaban, bukan alasan terdepan 'Tuk bertahan selamanya Untuk nikmati Kemenangan yang sejati Kupilih jalur tanpa jalan pintas Datang pergi, entah siapa yang pantas Tuk bertahan selamanya Untuk nikmati Kemenangan yang sejati